Minggu, 02 Mei 2010

Prasangka...

suatu ketika saya teringat dengan kuliah yang biasa saya ikuti di suatu pagi.
saya sangat menyukai matakuliah ini, dan dengan mudah saya memahami segi segi yang baru saja yang dengar itu -segi dari ilmu psikologi yang sedang saya dalami- dari hati.
bukan karena saya dengan sok pintar mendengarkan kuliah semata demi nilai IPK yang diagung-agungkan oleh kebanyakan orang tua. saya benar bukan tipe seperti itu.
tapi saya begitu terobsesi dengan pikiran banyak orang yang saya kenal. pikiran pikiran yang banyak mengundang tanya saya. mengapa, mengapa, dan bagaimana.

dan pagi itu saya sejujurnya masih cukup mengantuk karena begadang semalaman untuk mengerjakan tugas tugas yang menumpuk.

tapi saya begitu terkesiap dengan slideshow di depan saya.
tahukah kamu apa materi kuliah hari itu?


PRASANGKA


Ya, saya begitu mengingat kuliah itu, ketika suatu cerita sahabat saya membangkitkan segenap emosi saya, mulai dari tertawa, marah, kesal, euphoria.
tiba tiba saya tersadar bahwa dunia ini penuh dengan prasangka. apakah kamu juga akan tersadar sama seperti saya? bahwa hari hari kita begitu penuh dengan prasangka.
padahal kita sama sama tahu seberapa negatif prasangka, dan saya rasa prasangka tidak pernah berdampak baik bukan?

dan prasangka dalam hidup saya selalu seputaran hal hal yang sepele.

begitu naif saya ketika kecil kalau begitu. polos dan naif dekat kan.

ketika saya melihat seseorang berbisik maka saya akan berprasangka buruk, misalnya orang lain membicarakan saya. padahal bisa saja bukan membicarakan saya, atau mungkin membicarakan sisi baik dari saya. bisa saja.
dan bisa saja disini juga prasangka.

ketika ada seseorang yang begitu sakit hati terhadap kamu padahal kamu bahkan tidak 'mengenal' dia, wajar bila kamu tidak memikirkan hal lain yang melatarbelakanginya kecuali, prasangka. dan ketika kamu tidak tahu sisi dari mana di dirimu yang begitu membuatnya tersakiti, dia sibuk merangkai sebuah alibi atau argumentasi untuk membenarkan sakit hatinya. apakah kamu memikirkan semua hal yang mungkin ia pikirkan? atau ketika kamu pusing dengan pikiranmu sendiri, kamu mulai mengumbar emosi terhadap temanmu atas pikiranmu.
lalu apa kamu pikir itu bukan prasangka..?

ketika kamu bentrok dengan seseorang, dan seiring berjalannya waktu sehingga kemanusiaanmu kembali tumbuh dan kamu meminta maaf, lalu kamu melihat orang yang kamu meminta maaf padanya berkata, " ya, saya sudah maafkan, sudahlah" dengan muka yang masih saja tidak biasa, apakah tidak kemudian kamu berprasangka?

bahkan ketika saya menulis pun saya merasa hidup dengan sejumlah prasangka.

dan dunia ini terasa agak abu abu dengan saya mengenal prasangka, yang semenjak saya mendengar kuliah itu, begitu membuat kuping saya apik terhadap prasangka.

namun saya tidak mau menambah keabu-abuan dengan terus menghitamkan diri dengan prasangka, dengan berkata semoga saja kuhapus prasangka ini bersama dengan orang lain menghapus prasangkanya terhadap dunia.

harusnya ada yang jauh lebih baik dari prasangka, dan saya tahu itu.

Senin, 06 Juli 2009

to falling in love..

ketika kita jatuh cinta. apa yang kita rasa? melihat seseorang lalu menjadi bergetar rasanya..
atau tertawa sendiri ketika mengingat wajahnya?

cinta. cinta. cinta.
terlalu banyak orang mengatakan cinta di setiap hari mereka.
karena yang kita tahu bahwa cinta itu indah
bahwa cinta adalah sesuatu yang mengalir tulus dari dalam hati dan mencipta sebuah senyum?

cinta. cinta. cinta.
jika dirimu begitu indah, lalu mengapa ada air mata kesedihan dibalik terbitmu?
jika dirimu begitu sakral, lalu mengapa ada kebohongan di dalam dirimu?

jika kau mengatakan cinta, lalu apakah seluruh hidupmu itu dimiliki oleh cintamu? oleh pemilik hatimu.
apa keberhakkan cinta begitu besar sehingga menarik kita ke dalam sebuah dunia yang seperti milik berdua.

cinta itu apa, Tuhan?

adakah ia sebuah anugerah dariMu yang begitu sempurna untuk dimiliki manusia.

lalu bagaimana dengan kata suka dan sayang?

pertama kali aku disapa cinta, rasanya hati ini berbunga bunga.
aku bahkan tak mau dengar kata kata orang tentang hal buruk mengenai cinta.
ketika aku mengakui pada diriku sendiri, bahwa aku SUKA,
getaran hatiku terus timbul ketika ada dia.
begitu banyak emosi.
deg degan. tertawa. kesal. cemburu. ya.. apalah.
tapi yang kutahu, hidup ini indah dengan cinta itu.

waktu berjalan dan membawaku pada suatu tahap yang lebih rumit.
kunamai itu cinta
hal yang terjadi mungkin kadang pahit, dan ini membuat manusia menjadi lebih dewasa dalam menanggapi apa itu arti mencintai.
karna pada tahap ini, kita tahu ekspresi emosi dalam menghadapi sebuah ujian dalam perjalanan cinta.
kita merasakan kehilangan. kita merasakan kebersamaan. dan terkadang pula, penyesalan.
karna cinta.,adalah campuran keindahan dan emosi.

memiliki seseorang dalam waktu lama, atau sebenarnya dalam waktu singkat, namun berkesan, dapat membuat kita menumbuhkan suatu perasaan yang mendalam di hati.
rasa itu tak lagi berkelibat emosi. tak lagi egois.
tak lagi berpikir sempit.
karna hakikat mencintai pada tahap ini adalah SAYANG.
melihat seseorang yang kita cintai dan sayangi, bahagia dengan yang lain, misalnya.
ini tak mudah, tentu saja.
tapi ini mengembalikan kita pada hakikatnya.
bahwa, cinta adalah sebuah ketulusan yang berdasar kebahagiaan.
menyadari bahwa mungkin, tak selalu kita yang terbaik untuk cinta.

karna kadang kita memilih cinta, namun kadang cinta pun memilih kita.

begitulah cinta.
dimanakah dirimu, jika cinta menyapamu?